Temukan Inspirasi, Rahasia dan fakta fakta menarik mengenai tukang, bangunan, dan rumah yang sangat sayang jika dilewatkan. Hari Ini.

Ikuti kami melalui cerita, tips & tricks, serta kegiatan kami setiap harinya.

5 Bentuk Atap Rumah yang Cocok untuk Iklim Indonesia

5 Bentuk Atap Rumah yang Cocok untuk Iklim Indonesia
Photo by Michael Jasmund / Unsplash


Bentuk atap rumah di setiap negara umumnya berbeda-beda. Hal ini ada kaitannya dengan iklim di sebuah negara. Begitu juga dengan di Indonesia, bentuk atap rumah harus sesuai dengan kondisi iklim tropis di mana musim panasnya sangat panas dan di musim hujan turunnya sangat lebat. Atap iklim tropis ini berbeda dengan atap musim subtropis ataupun musim sedang.


Bentuk Atap Terbaik yang Dapat Anda Pilih
Jenis atap rumah ada berbagai bentuk. Tetapi tidak semua bentuk atap rumah cocok digunakan di Indonesia. Berikut beberapa bentuk atap rumah yang cocok untuk menghadapi panas dan hujan di Indonesia:


1.    Atap Pelana (Gable Roof)

Atap pelana adalah yang paling sering digunakan di banyak rumah-rumah, dengan bentuk segitiga. Jenis atap semacam ini cukup simpel dibangun karena bentuknya tidak rumit. Atap pelana yang basic bisa menggunakan berbagai tipe material atap. Mulai dari tanah liat, beton, dan lain sebagainya.

Karena fleksibel, biaya pembuatan atap pelana termasuk terjangkau. Kelebihan atap pelana adalah mampu meredam panas karena di bagian loteng tersisa banyak ruang. Saat turun hujan, bisa dialirkan dengan baik di kedua sisinya.

2.    Atap Perisai (Hip Roof)

Sekilas bentuk atap perisai mirip dengan atap pelana, tapi sebenarnya berbeda. Kalau atap pelana hanya memiliki dua sisi yang mengerucut ke atas. Sedangkan atap perisai memiliki empat sisi yang mengerucut di bagian atas.

Jenis atap ini cocok untuk area yang bersalju dan sering diguyur hujan lebat. Atap perisai lebih tahan terhadap angin dibandingkan atap pelana. Tetapi atap perisai lebih sulit dibuat dan otomatis membutuhkan biaya lebih besar.


3.     Atap Limas (Pyramid Roof)

Atap limas bentuknya menyerupai piramida. Biasanya jenis atap ini digunakan untuk rumah yang ukurannya lebih kecil. Paling cocok digunakan untuk bungalow. Bisa juga untuk garasi, gudang, atau bangunan terpisah lainnya. Dibandingkan atap perisai, atap limas lebih tahan angin. 

4.    Atap Miring (Shed Roof)

Atap miring adalah bentuk atap rumah hemat biaya, sebab hanya terdiri dari satu sisi yang bentuknya miring. Atap ini bisa mengalirkan air hujan ke salah satu sisi. Tampilan atap miring modern dan sangat mudah dibuat, sehingga biaya yang dibutuhkan untuk membuatnya pun mudah. Hanya saja ruangan loteng yang tersisa sangat kecil.

5.    Atap Lengkung (Arch Roof)

Meski memiliki bentuk yang unik dan menarik, atap lengkung masih jarang diterapkan di rumah-rumah Indonesia. Atap jenis ini biasanya diaplikasikan untuk bangunan berukuran besar seperti pabrik, pasar, gudang bahkan stadium. Padahal penggunaan atap jenis ini dapat menghemat biaya struktur rangka. Jadi tidak ada salahnya apabila atap jenis ini diterapkan pada hunian Anda.