Mengenal Metode Pengelasan dan Prosedur Standar yang Harus Diperhatikan
Pengertian Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses yang melibatkan penyambungan dua atau lebih bahan logam dengan menggunakan panas dan tekanan. Tujuan utama dari pengelasan adalah untuk menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama antara bahan logam tersebut. Proses pengelasan digunakan secara luas di berbagai industri, termasuk konstruksi, manufaktur, otomotif, penerbangan, dan banyak lagi.
Dalam proses pengelasan, dua komponen utama yang diperlukan adalah bahan pengelas dan sumber panas. Bahan pengelas adalah logam tambahan yang digunakan untuk mengisi celah antara dua bahan logam yang akan disambung. Sementara itu, sumber panas dapat berasal dari berbagai sumber, seperti busur listrik, gas, atau friksi.
Proses pengelasan dimulai dengan mempersiapkan permukaan bahan logam yang akan disambung. Permukaan tersebut harus dibersihkan dengan baik untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan oksida. Setelah permukaan bersih, bahan logam ditempatkan dalam posisi yang tepat untuk disambung, dan bahan pengelas diletakkan di antara celah antara kedua bahan logam tersebut.
Selanjutnya, sumber panas diterapkan pada area yang akan disambung untuk memanaskan bahan logam hingga titik lelehnya. Ketika bahan logam meleleh, bahan pengelas juga ikut meleleh dan tercampur dengan bahan logam dasar. Setelah proses peleburan, bahan logam cair ini akan mengeras dan membentuk sambungan yang kuat saat mendingin.
Penting untuk mencatat bahwa pengelasan bukan hanya tentang penyambungan dua bahan logam secara fisik, tetapi juga melibatkan pengontrolan variabel seperti suhu, tekanan, dan waktu. Penyambungan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama, sementara penyambungan yang tidak tepat dapat menyebabkan kelemahan struktural atau kegagalan sambungan.
Baca Juga: IoT Welding Solution: Monitoring Pemakaian Mesin Las untuk Tingkatkan Produktivitas
7 Metode Pengelasan yang Umum Digunakan
Ada beberapa metode pengelasan yang umum digunakan dalam industri. Berikut adalah penjelasan panjang mengenai kelima metode tersebut:
1. Pengelasan Listrik
Pengelasan listrik adalah metode yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan logam dan bahan pengelas. Dalam pengelasan listrik, terdapat dua jenis utama yaitu pengelasan listrik dengan elektrode yang dilindungi (Shielded Metal Arc Welding/ SMAW) dan pengelasan listrik tanpa lapisan (Gas Metal Arc Welding/ GMAW).
Pada pengelasan listrik dengan elektrode yang dilindungi, elektrode berlapis digunakan untuk melindungi daerah pengelasan dari udara dan memberikan material pengisi. Sementara itu, pada pengelasan listrik tanpa lapisan, gas pengelasan digunakan untuk melindungi daerah pengelasan. Metode ini sangat fleksibel dan sering digunakan untuk berbagai jenis logam dan ketebalan.
2. Pengelasan Gas
Pengelasan gas melibatkan penggunaan gas terbakar, seperti gas asetilena, sebagai sumber panas untuk melelehkan logam dan bahan pengelas. Metode ini sering digunakan untuk mengelas logam tipis atau dalam situasi di mana penggunaan listrik tidak praktis.
Pengelasan gas juga memungkinkan pengelasan di lingkungan terbuka karena tidak menghasilkan banyak percikan atau asap. Metode ini umumnya digunakan dalam industri pembuatan tangki, pipa, dan konstruksi.
3. Pengelasan Busur Listrik
Pengelasan busur listrik adalah metode yang menggunakan busur listrik yang dihasilkan antara elektrode dan bahan logam untuk menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang dihasilkan oleh busur listrik digunakan untuk melelehkan logam dan bahan pengelas.
Tak jauh berbeda dari pengelasan listrik, terdapat beberapa jenis pengelasan busur listrik antara lain pengelasan busur listrik dengan elektrode berlapis (Shielded Metal Arc Welding/ SMAW), pengelasan busur listrik dengan gas terionisasi (Gas Tungsten Arc Welding/ GTAW), pengelasan busur listrik terendam (Submerged Arc Welding/ SAW) dan pengelasan busur listrik dengan elektrode terus-menerus (Gas Metal Arc Welding/ GMAW).
4. Pengelasan Tungku Gas
Pengelasan tungku gas melibatkan penggunaan tungku gas untuk memanaskan logam dan bahan pengelas hingga suhu yang cukup tinggi. Setelah mencapai suhu yang diinginkan, bahan logam dan bahan pengelas digabungkan untuk membentuk sambungan yang kuat saat mendingin. Metode ini banyak digunakan dalam pembuatan peralatan industri yang memerlukan pengelasan pada skala besar, seperti kapal, tangki penyimpanan, dan pipa besar.
5. Pengelasan Gesek
Pengelasan gesek (friction welding) adalah metode pengelasan yang melibatkan gesekan antara dua bahan logam atau benda kerja yang akan disambungkan. Gesekan ini menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan logam dan membentuk sambungan.
Metode ini sering digunakan untuk mengelas logam non-ferrous, seperti aluminium dan tembaga. Pengelasan gesek memiliki beberapa keunggulan, termasuk proses yang cepat, kontrol panas yang baik, dan kualitas sambungan yang tinggi.
6. Pengelasan Laser
Pengelasan laser (laser beam welding) menggunakan sinar laser yang sangat terfokus untuk mencairkan dan menyatukan logam. Energi yang sangat terkonsentrasi dari proses las laser ini memungkinkan pengelasan logam yang sangat tipis dan akurat.
Aplikasi umum dari las laser mencakup industri otomotif, elektronik, dan aviasi. Kelebihan las laser meliputi kecepatan tinggi, ketepatan yang tinggi, dan kemampuan untuk mengelas logam yang sulit dihubungkan dengan metode pengelasan lainnya.
7. Pengelasan Resistansi
Las resistansi (resistance welding) adalah metode di mana dua logam digabungkan dengan menekan dan meneruskan arus listrik tinggi. Panas dihasilkan oleh resistansi listrik saat arus melewati logam, menyebabkan melelehnya logam dan penyatuan keduanya.
Contoh dari las resistansi melibatkan las titik, las seam, dan las proyeksi. Keunggulan dari las resistansi mencakup kecepatan tinggi, konsistensi, serta kemampuan untuk menggabungkan logam yang berbeda.
Baca Juga: AOTAI Tandem System, Tingkatkan Efisiensi Pengelasan
Hal yang Wajib Diperhatikan dalam Proses Pengelasan
Dalam proses pengelasan, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan agar menghasilkan sambungan yang kuat dan berkualitas. Berikut adalah penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Kebersihan Permukaan
Kebersihan permukaan bahan logam yang akan disambung sangat penting dalam proses pengelasan. Permukaan tersebut harus dibersihkan secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan oksida yang dapat mengganggu adhesi antara bahan pengelas dan bahan logam dasar.
Kontaminasi pada permukaan dapat mengakibatkan sambungan yang lemah atau cacat. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengelasan, permukaan bahan logam harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat, pelarut khusus, atau metode lain yang sesuai untuk menghilangkan segala jenis kontaminan.
2. Pemilihan Bahan Las yang Tepat
Pemilihan bahan las yang tepat sangat penting untuk mencapai sambungan yang kuat dan tahan lama. Bahan pengelas harus kompatibel dengan bahan logam dasar yang akan disambung.
Sifat mekanis dan kimia bahan las harus sesuai dengan persyaratan aplikasi. Selain itu, ukuran dan bentuk bahannya pun juga harus dipilih dengan cermat sesuai dengan ketebalan dan jenis logam yang akan disambung.
3. Pengendalian Suhu
Pengendalian suhu merupakan faktor kunci dalam proses pengelasan. Suhu yang tepat harus dijaga agar proses peleburan dan pembentukan sambungan berjalan dengan baik. Suhu yang terlalu rendah dapat menghasilkan sambungan yang rapuh, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan deformasi dan perubahan struktural pada bahan logam. Penggunaan alat pengendali suhu yang akurat dan pemantau suhu selama proses pengelasan sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Pengendalian Kualitas dan Inspeksi
Pengendalian kualitas dan inspeksi merupakan langkah penting dalam proses pengelasan. Setelah pengelasan selesai, sambungan harus diperiksa secara visual untuk memastikan bahwa tidak ada cacat seperti retak, porositas, atau kekurangan pengisian.
Selain itu, pengelasan juga harus melalui pemeriksaan kekuatan sambungan menggunakan tes non-destruktif, seperti tes radiografi atau tes ultrasonik. Pengendalian kualitas dan inspeksi yang baik akan memastikan bahwa sambungan memenuhi standar dan spesifikasi yang ditetapkan.
5. Pelatihan dan Keterampilan
Pengelasan adalah keterampilan yang membutuhkan pelatihan dan pengalaman. Operator pengelas harus memiliki pengetahuan yang baik tentang teknik pengelasan yang tepat, pemahaman tentang sifat-sifat logam, dan kemampuan dalam menggunakan peralatan pengelasan.
Pelatihan yang baik dan pengembangan keterampilan secara teratur akan membantu operator untuk menguasai teknik pengelasan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang berkualitas tinggi. Selain itu, pemahaman tentang keselamatan kerja dan tindakan pencegahan yang terkait dengan pengelasan juga harus menjadi bagian dari pelatihan dan keterampilan operator.
Baca Juga: Tips Menjaga Performa Angle Grinder Agar Tetap Andal Digunakan
Kesimpulannya, pengelasan adalah suatu proses yang melibatkan penyambungan dua atau lebih bahan logam dengan menggunakan panas dan tekanan. Setiap metode pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada aplikasi dan jenis logam yang akan disambung.
Perlu Anda ketahui bahwa penggunaan metode pengelasan yang tepat dan memperhatikan hal-hal yang wajib diperhatikan akan membantu Anda mencapai sambungan logam yang superior. Nantinya, hal ini tentu saja dapat membantu menciptakan rangka baja atau komponen lainnya dengan sambungan yang kuat, meningkatkan kualitas produk, dan meminimalkan kegagalan struktural.
Selain hal-hal di atas, pemilihan bahan dan alat yang berkualitas juga perlu diperhatikan. Sebab itu, untuk mendapatkan hasil pengelasan yang maksimal, gunakan mesin las dari Kawan Lama. Sebagai mitra tepercaya dalam penyediaan peralatan industri, Kawan Lama menawarkan solusi mesin las berkualitas unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan Anda.
Dapatkan mesin las terbaik untuk meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan dalam proses pengelasan Anda. kunjungi Kawan Lama sekarang juga!